Pages

Welcome ^_^

Blog ini isinya kebanyakan curhat saya, bisa dibilang ini katarsis. Kalo ada yang merasa tulisan saya 'ngajak ribut', maafkan saya ya :)

Wednesday, December 5, 2012

Eksklusivitas? Perlukah?

Hai semuaaaaa :D

Tiba-tiba aja ini ide nongol gara-gara tadi pagi ga sengaja "keliling" channel tipi (aseeeek tipi baruuuu), trus terhenti di salah satu channel yang ada "acara musik pagi-pagi"nya. Hihihi

Kadang-kadang gw jadi kepikiran, ini artis-artisnya apa ga capek apa ya nongol di program musik sering-sering gitu? Apa ga mual apa ya nyanyiin lagu yang sama hampir setiap hari dan berbulan-bulan? Dan penontonnya ga pegel apa liat artis yang nongol itu ituuuu aja tiap hari? Jujur deh yaaa.. Gw aja yang cuma sekali-sekali aja liat tipi, udah mual liat artisnya itu-itu mulu dengan lagu yang itu-itu mulu juga.

Kalo mengingat-ingat isi bukunya Chrisye, di sana ada satu ulasan tentang ekslusivitas. Apa itu? Hihihi sepemahaman gw sih, ekslusivitas itu berkisar seputar bisa enggaknya kita mengatur jadwal nongolnya kita yang ga terlalu sering. *Hahahaha apa sih gw? Yah intinya, dengan kita menganut asas ekslusivitas itu, kita jadi ga terlalu sering nampil, dengan harapan penampilan kita itu jadi ditunggu-tunggu. Ya bener juga sih, keseringan nampil itu ya jadi membosankan, ya bagi artisnya sendiri maupun bagi penikmatnya.

Gw jadi kepikiran aja, ini manajemen artis-artis sekarang apa ga menyadari hukum alam yang kayak gitu ya? Apa ga pada mikirin nasib artis ato penikmat karyanya ya? Mungkin emang sekarang ini orientasi mereka hanya ke sisi finansial, jadi sedikit mengesampingkan (?) rasa. Beda sama artis jaman dulu, nongolnya di tipi sekali-sekali, paling sering sekali seminggu deh. Konser musik juga sekali-sekali tapi berkualitas. Lah sekarang, konser seabrek-abrek, tapi yaaaa gitu deeeeh...

Jadi heran, ini selera pasar jaman sekarang - oke, selera bermusik orang-orang jaman sekarang arahnya kemana ya? Yang suka musik berkualitas - which is tetap mengedepankan sense dan menempatkan musik itu sebagaimana mestinya - masih ketutup peredarannya gara-gara yang -maaf- arahnya agak aneh selalu terekspose di permukaan. Ada sih ada, banyak, asik-asik, bagus-bagus, tapi ya itu tadi, ketutup sama yang alay-alay *ups!. Ya yang nampilnya gaya selangit tapi maennya biasa aja, yang maennya playback lah, yang lipsync lah, yang lagunya sama sekali ga bisa dimengerti lah. Okaaaay, itu hak mereka mengekspresikan rasa bermusiknya, tapi ya ga gitu juga kali membentuk selera pasar. Kalo dibandingin negara laen ya, yaaa jujur itu adalah salah satu alasan gw beralih ke luar negeri dalam nyari referensi. Hahahaha

Hihihihi jadi bingung juga ya? Ya sudahlah.. Saya latian dulu saja. See ya :D