
Sabtu, 24 April 2010, merupakan saat yang dinanti-nanti angkatan Symphoni untuk membuktikan kehadiran mereka di keluarga besar PSM Gita Savana. Yap, konser yang mengangkat tema "Symphoni Bertabur Cinta" ini merupakan puncak DIKSAPARA XII yang telah mereka tempuh selama 4 bulan terakhir, dan juga sebagai pengukuhan mereka sebagai anggota penuh PSM Gita Savana.
Angkatan ini beranggotakan 34 orang,terdiri dari 7 laki-laki dan sisanya perempuan, yang berasal dari fakultas dan prodi berbeda. Semua perbedaan diantara mereka dapat mereka satukan selama berproses awal 4 bulan ini. Hebat dan menakjubkan.
Semua kelelahan berproses itu terbayar sudah dengan suksesnya konser studi pentas mereka, ditandai dengan penjualan tiket yang laris manis, apresiasi positif dari penonton, dan kepuasan tersendiri yang mereka rasakan sangat berbeda dari biasanya. Dengan segenap usaha dan tenaga, mereka dapat menampilkan 14 lagu yang dikemas dalam 4 sesi dengan baik.
Dalam sesi 1 - sesi klasik, PSM Gita Savana menampilkan 4 lagu berturut-turut, yaitu All Things Bright and Beautiful, Since First, Of All The Bird That I Do Know, dan The Long Day Closes. Keempat lagu ini berhasil dibawakan dengan baik dengan conductor Mas Ipink selaku pelatih PSM Gita Savana. Terlepas dari beberapa kesalahan kecil yang terjadi, saya merasa puas dan takjub dengan keberhasilan teman-teman menampilkan performance terbaik mereka pada sesi ini.
Sesi 2 - sesi religi, saatnya anggota Symphoni unjuk gigi. Mereka membawakan 4 lagu berturut-turut, yaitu Berserah Diri, Syair Abu Nawas, Satu Rindu, dan HidayahMu. KEempat lagu ini merupakan lagu-lagu religi, dimana menuntut penghayatan yang mendalam dari setiap penyanyinya agar maksud lagu tersampaikan. Dan teman-teman Symphoni dapat melakukannya dengan baik. Bahkan di lagu Satu Rindu beberapa penyanyi dan conductor, Ruri, menitikkan air mata. Yang membuat saya kagum adalah ketika teman-teman Symphoni menangis, mereka tetap mampu menyanyikan lagu ini dengan baik. Saya pun merasa tidak akan bisa seperti mereka, sedangkan saya diam dan hanya bermain gitar di jajaran musik pengiring, saya menjadi susah berkonsentrasi karena menangis.
Sesi 3 - sesi folklore. Sesi ini menampilkan penyanyi-penyanyi perwakilan angkatan sebelum Symphoni, yaitu Soul, Amore, Rhapsody, dan Maestro. Mereka membawakan 4 lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah berbeda-beda yaitu Tardigadingdang Do (Batak Toba), Paris Barantai (Kalimantan), Lesung Jumengglung (DIY), dan Tanduk Madjang (Madura). Dengan kostum atasan baju bodo Sulawesi kuning dipadu dengan sarung batik hijau-hitam, sesi ini terkesan sangat Indonesia. Keempat lagu tersebut dibawakan dengan sangat baik, dengan kemasan teknik bernyanyi yang stabil dan koreo yang sederhana menjadikan penampilan mereka mampu memukau penonton malam itu.
Sesi 4 - sesi penutup, ditampilkan dua lagu pop yaitu You Will Be My Music dan Aku Melangkah Lagi. Lagu terakhir mampu menjadi penutup konser yang meriah karena dikemas dengan nada-nada ceria, teknik bernyanyi yang ceria dan koreo yang "lepas". Terbukti dengan meriahnya tepuk tangan penonton setelah lagu ini berakhir.
Overall... Saya puas dengan konser ini, kelelahan dan semua kesengsaraan yang saya alami 4 bulan tersebut terbayar dengan bagusnya penampilan teman-teman PSM Gita Savana malam itu. Saya benar-benar salut dan bangga pada usaha dan keikhlasan mereka untuk benar-benar bernyanyi dan menjadi seorang artis yang seharusnya, walaupun belum sempurna.
Semoga tetap solid Symphoni, jaga persaudaraan dan kekeluargaan kita, selamat datang di keluarga besar PSM Gita Savana. Jangan kapok berproses dan ikut konser, kita bisa dapat banyak pelajaran dan pengalaman dari sana. Keep GS spirit!!!
No comments:
Post a Comment
uneg-uneg