
Pementasan ini merupakan pentas produksi ke XXII Sanggar Nuun Yogyakarta. Pementasan ini diadakan di dua kota, yaitu pada 27 April 2010 di Bandung dan 10 Mei di Jogja. Kali ini Sanggar Nuun melibatkan sekitar 35 pemain, diantaranya 11 penyanyi dari PSM Gita Savana.
Pementasan ini terbilang unik dan berbeda daripada pementasan-pementasan yang sedang ngetrend sekarang ini. Dengan mengusung musik akulturatif, menggabungkan konsep musik modern dengan musik etnik Indonesia, menjadikan pementasan ini mengundang respon dan apresiasi positif dari pecinta seni Indonesia, khususnya di Bandung dan sekitarnya. Walaupun dikemas secara maraton selama kurang lebih 95 menit non stop, banyak penonton yang berkomentar tidak bosan dan senantiasa menanti kejutan-kejutan yang dihadirkan dalam pementasan yang tak hanya menghadirkan seni musik namun juga teater ini.
Kesan yang mendalam hadir dalam benak kami, PSM Gita Savana, yang ikut berpartisipasi dalam pementasan ini sebagai pemain. Begitu banyak cerita, ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan selama berproses disini. Sungguh suatu hal yang baru bagi kami, dimana kami harus bernyanyi, mengolah kata, menari, berakting dalam satu waktu. Tak seperti yang sudah biasa kami lakukan, kami hanya menyanyi dan berkoreo saja. Ditambah dengan fakta bahwa kami diposisikan sebagai figuran utama, dimana kalau kami jelek sedikit saja, langsung membuat yang lainnya jelek di mata penonton (hehehe, maap pak sut.. bingung menggambarkan kata2 yg tepat ^^).
Bagi saya, ini jelas hal yang baru. Menyanyi memang seperti makan bagi saya, tampil di pentas sudah seperti ngobrol dengan teman saja, tapi saya baru pertama kali terlibat dalam pementasan musik beralur seperti ini. Sungguh, ini jadi pengalaman berharga buat saya, dan gak akan saya lupakan. Bagaimana saya harus jadi "artis serba bisa" dalam satu waktu, bagaimana saya harus bisa mengontrol emosi dan insting "menggaruk" selama saya ada di panggung, karena hal sekecil apapun benar-benar dinilai oleh penonton.... Berat, tapi saya senang. Saya mendapat banyak ilmu dari sini.
Pentas di Bandung, seru. Saya baru tau Bandung ternyata seperti itu. Menjebak, karena tiba-tiba suara saya dan teman-teman PSM GS anjlok dan memalukan. Mana pake acara sakit segala...
Adegan pertama yang kita ikutin, tidur jam 3 pagi (+ masuk dadakannya). It's okay, kita (PSM GS) udah bisa natural, walaupun masih ada yang canggung. Bingung juga, bangun-bangun udah di panggung, pake make up, pakaian rapi... alhasil ya begitulah ^^
Back-song 1, jam 3 pagi. Kita ketinggian dikit nadanya. Pas nyampe Lesung Jumengglung, pas, ga fals. Tumben, biasanya yang jam 3 bagus, Lesung-nya melorot, lah ini? Ajaib!
Adegan robot-robot. Yang ini cuma berlima diantara kita. Kesan saya di adegan ini: Rifqy marah beneran alias natural, Fitri kaya adegan video klip, Jovi FTV banget, Denok sinetron dangdut, Syifa santai selalu. Hihihi (peace teman-teman)
Lagu Matahari. Time for singing. Suara saya yang lagi anjlok juga, jadiin malem itu bener-bener menyiksa saya lahir batin. Saya merasa itulah saya nyanyi Matahari paling jelek, kondisi suara ga menguntungkan, badan yang masih belum begitu enak, kepala yang kliyeng-kliyeng karena sorot lampu yang bener-bener kaya matahari... Tapi hebatnya, di bagian reff kedua yang biasanya saya fals dikit, malem itu gak fals. But overall.. Saya masih kurang puas nyanyinya..
Candikala, kita nyanyi iya, nari iya, konsentrasi penuh iya. Pegangin lilin ga boleh kebakaran ato mati ketiup angin, truz nyanyi semaunya, pake nari ikutin tempo hati masing-masing yang harus sama dengan pemain lainnya. Inilah yang paling melelahkan buat saya. Gak biasa yang kaya begini. Buat saya, ya disinilah luar biasanya pementasan ini. Benar-benar berbeda dari apa yang biasa kami lakukan dan kami tampilkan di PSM GS, bahkan mungkin ga ada di PSM GS.
LAgu Doa Malam, duet bareng Adit. Banyak bagian lagu yang rentan meleset pitch-nya, dan ternyata terjadi juga, but it's okay... Udah mulai dapet feel-nya walaupun masih bingung mengungkapkannya lewat nyanyian gimana.
Evaluasi saya sendiri... untuk lagu-lagu yang saya nyanyikan, saya masih bingung dan masih belum bisa mengungkapkan perasaan saya lewat lagu-lagu itu. Saya udah ngerti lagunya gimana, tapi gimana menyampaikannya dengan benar, hingga penonton itu bisa merasakan apa yang saya rasakan, memang susah banget dan saya belum berhasil melakukannya. Semoga besok, pas pementasan di Jogja saya bisa melakukannya. Amiiin
Salut banget buat teman-teman Sanggar Nuun, kerja kerasnya, persaudaraannya, keberaniannya.. semuanya. Saya jadi berandai-andai, bisa gak ya teman-teman PSM GS setelaten, segiat, segigih teman-teman Sanggar Nuun? Saya sendiri berharap semoga dengan persaudaraan kita - PSM GS dan Sanggar Nuun - dapat membantu PSM GS menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan semangat berkarya yang kuat seperti teman-teman Sanggar Nuun.
Yang jelas, semoga pementasan di Jogja sukses dan berjalan lancar. Amiiin
Pementasan KIDUNG MATAHARI (The Sound of Harmony)
Produksi musik XXII oleh SANGGAR NUUN Fak. Adab, UIN Yogyakarta
Minggu, 10 mei 2010
jam 19.30 - 21.00 WIB
HTM : Rp. 10.000
di Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta
(Jl. Sagan No. 3 Yogyakarta 55223)
Tiket dapat di pesan via sms di : 0247.82.444.54
oi lampir ....
ReplyDeleteini kan yang dari koran .. seharusnya kau kasih catatn kaki lach
dasar nichh ank
praktik plagiat
kau akan aq laporkan k KPK
Paling tidak ada 10 temen2 Gita Savana yg ikut proses bareng dan merasakan iklim serta semangat di KIDUNG MATAHARI, so 10 orang ini yg wajib menyalurkan energi2 ke temen2 Gita Savana yg laen.
ReplyDelete